CIANJUR | MAGNETINDONESIA.CO – Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Cianjur yang meninggal dunia sebanyak 4 orang. Penyebabnya diduga karena mereka mengalami kelelahan akibat beban kerja yang cukup berat sejak pemungutan suara hingga penghitungan suara.
Berdasarkan informasi, keempat para pejuang demokrasi yang meninggal dunia itu yakni Somantri (51) Ketua KPPS Desa Kertajadi, Kecamatan Cidaun, Entis Tisna Sasmita (62) anggota KPPS di TPS 13 Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Sutaryat anggota KPPS di TPS 07 Desa Margasari, Kecamatan Naringgul, serta Hadiat (65) anggota KPPS di TPS 10 Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang.
“Kami bela sungkawa atas semua peristiwa ini. Semoga almarhum husnul khotimah,” ucap Ketua KPU Cianjur kepada awak media, Senin (22/4/2019).
Ketua KPPS 13, Yusuf Ruslan Tajiri, menjelaskan almarhum Entis warga 05/05 Jalan Jeruk Komplek Perum Hegarmanah bertugas di bagian pendaftaran pemilih. Mendiang mengalami kelelahan setelah empat hari kerja secara maraton.
Sebelum meninggal, almarhum terserang stroke sehingga harus mendapat perawatan di RS Dr Hafiz (RSDH).
“Terlalu kelelahan. Malam Rabu saja cuma istirahat sebentar di desa. Malam Sabtu masuk RSDH, dan malam Senin tadi dinyatakan meninggal dunia,” jelas Yusuf.
Menurut Yusuf, penyelenggaraan Pemilu 2019 kali adalah ajang demokrasi terberat dibandingkan dengan kegiatan serupa tahun lalu. Pemerintah diharapkan untuk mengevaluasi Pemilu serentak seperti ini.
“Saya sudah 20 tahun jadi Ketua KPPS, ini yang paling berat. Kami sangat kelelahan,” keluhnya.