Produksi Padi Gogo dengan Metode Lubang Tanam Capai 4-4,3 Ton GKG per Hektare

GERAKAN tanam padi gogo dengan metode lubang tanam di lahan kering perbukitan di Desa Cibadak Kecamatan Pabuaran. Foto: Screenshot video IG Distan

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Kelompok Tani (Poktan) Mekarjaya di Desa Cibadak Kecamatan Pabuaran Kabupaten Sukabumi, telah melakukan penanaman padi gogo dengan metode lubang tanam. Kegiatan tersebut salah satu upaya gerakan tanam padi untuk memenuhi kebutuhan beras lokal maupun nasional.

Pelaksanaan kegiatan penanaman padi gogo di lahan perbukitan itu dipandu petugas penyuluhan lapangan dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Pabuaran. Beberapa waktu lalu, Kementerian Pertanian melibatkan Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Forkopimcam Pabuaran, kepala desa, para penyuluh, serta Poktan Mekarjaya, melaksanakan gerakan tanam padi gogo dengan metode lubang tanam.

Koordinator BPP Kecamatan Pabuaran, N Winda Widyawati, S.Pi, mengatakan, Poktan Mekarjaya kali pertama melakukan tanam padi gogo dengan metode lubang tanam di wilayah Kecamatan Pabuaran. Mereka menanam padi godo di daerah perbukitan atau lereng tanpa ada persediaan sumber air.

BACA JUGA   Raperda Usulan Eksekutif Memasuki Agenda Penyampaian Pendapat Akhir Bupati Sukabumi

“Metode ini relatif baru dan berbeda dengan yang umum dilakukan para petani. Dulu, petani menggunakan metode menugal/ngaseuk atau menanam padi gogo (huma) di lahan kering. Sekarang metodenya diubah agar produksinya lebih banyak dari padi sawah,” kata Winda, Senin, 25 November 2024.

Menurut dia, produksi padi gogo secara tanam lubang relatif banyak melebihi metode menugal/ngaseuk. Rata-rata hasilnya mencapai 4 sampai 4,3 ton gabah kering giling (GKG) per hektare. Sedangkan penanaman padi gogo di Kecamatan Pabuaran sudah mencapai lebih kurang 60 hektare.

Add New Playlist