Asyifa Sakinah, Pramugari asal Sukabumi Ini Sukses Jalankan Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19

ASYIFA Sakinah, pramugari sekaligus pebisnis online sukses asal Sukabumi. Dok Foto: Asyifa Sakinah/Ist

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Tak sedikit karyawan di perusahaan swasta nasional maupun asing terkena pengurangan tenaga kerja alias dirumahkan dampak pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Kondisi itu disebabkan perusahaan sudah tidak mampu lagi membayar gaji para karyawannya karena omzetnya turun drastis.

Dampak pandemi itu pun pernah dialami Asyifa Sakinah, perempuan nan cantik asal Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Perempuan kelahiran 12 Juli 1995 ini merupakan pramugari maskapai penerbangan internasional yang terdampak ganasnya serangan virus korona yang mulai terjadi pada Maret 2020. Ia salah satu pramugari yang ikut dirumahkan karena dampak dari situasi pembatasan aktivitas manusia di seluruh dunia.

BACA JUGA   Kantor Kelurahan Terendam Banjir, Logistik Pemilu Diselamatkan ke GOR Palabuhanratu

Selama 11 bulan dirumahkan oleh perusahaan tempat bekerjanya, Asyifa harus memutar otak demi survive (bertahan) hidup untuk sehari-harinya. Namun pada awal 2021, tetiba saja terlintas dibenaknya ingin memulai bisnis berjualan parfum dan pakaian secara online. Akhirnya ia pun memberanikan diri memilih bisnis online dengan menjual produk yang sudah dikenalnya sejak menjadi Flight Attendant (FA) di private jet pada 2018-2019.

“Aku yakin yang terkena dampak pandemi covid-19 ini tidak sendirian. Tapi kejadian pandemi malah membuat aku lebih kreatif mencari peluang bisnis. Alhamdulillah, bisnis online yang aku jalankan sekarang ternyata bisa laku keras di pasaran,” ujar Asyifa, Senin (22/3/2021).

Asyifa menjual produk parfum dan pakaian ternama itu melalui akun Instagram toasfragnace. Perempuan berdarah campuran Sunda, Padang, dan Arab ini mengaku awal memulai bisnis online cukup berat. Ia pernah tidak tidur selama dua hari untuk mengemas barang pesanan konsumen dan melakukan pengiriman paket hingga akhirnya jatuh sakit karena kelelahan.

BACA JUGA   DLH Kabupaten Sukabumi Hadapi Berbagai Kendala Atasi Persampahan, Komisi II Kunjungi TPA Cimenteng

Add New Playlist