P2TP2A: Hindari Penggunaan Android Bagi Anak-anak

TIM P2TP2A Kabupaten Sukabumi, mengunjungi rumah korban dugaan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Magnet Indonesia Online/Iqbal Salim

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi didampingi Muspika Gegerbitung, mengunjungi rumah korban dugaan pelecehan seksual yang masih duduk di bangku kelas 1 SD di Kampung Cikeuyeup, Desa Ciengan, Sabtu (27/10/2018).

“Kunjungan ini untuk melihat kondisi korban. Kami juga memberikan dukungan moril agar psikologi korban tidak terganggu dan mengalami trauma yang berkepanjangan,” kata Ketua P2TP2A Kabupaten Sukabumi, Yani Marwan, kepada wartawan.

Pascapelecehan seksual oleh teman sekolahnya itu, orang tua korban menginginkan anaknya pindah sekolah ke tempat lain. Hal itu untuk meminimalisir trauma yang menimpa anaknya dan keluarga.

“Keinginan tersebut akan kami fasilitasi yang penting korban harus sekolah lagi,” ujar Yani.

BACA JUGA   Permohonan Adminduk di UPT Disdukcapil Wilayah IV Palabuhanratu Masih Membeludak

Ia mengimbau kepada para orang tua untuk mengawasi perilaku anaknya saat berada di rumah. Termasuk melarang anak mereka dari penggunaan handphone android karena akan berdampak terhadap perubahan perilaku anak tersebut.

“Penggunaan android oleh anak-anak harus kita hindari. Karena kecanggihan teknologi sekarang sangat mudahnya mengakses situs apa saja hanya dengan menggunakan gadget. Termasuk dapat membuka situs khusus orang dewasa (pornografi). Kami harap kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur tidak terulang kembali di kemudian hari,” tandasnya.

Kontributor:    Iqbal Salim
Editor:    Hafiz Nurachman

Add New Playlist