SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Sumber-sumber air PDAM Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi terdampak musim kemarau. Debit airnya mulai menyusut hingga mencapai 50 persen dari volume normal.
“Volume air di Batu Karut, Cinumpang, dan Cigadog rata-rata turun hampir 50 persen,” kata Direktur Utama PDAM Tirta Bumi Kota Sukabumi, Anton Rachman, usai mengecek persedian air di Batu Karut, Kabupaten Sukabumi, Selasa (21/8/2018).
Dalam kondisi normal, debit air di Batu Karut bisa menghasilkan 150 liter per detik. Kini debitnya hanya mencapai 58 liter per detik saat siang. Sedangkan pada malam mencapai 68-69 liter per detik. Itupun dibantu pompa air. Sementara di Cigadog, dalam kondisi normal debit airnya 50 liter per detik. Sekarang hanya menghasilkan 25 liter per detik saja. Sedangkan dari sumber air permukaan di Cinumpang, volumenya 250 liter per detik. Sekarang turun menjadi 170-180 liter per detik.
“Penurunannya luar biasa. Bisa mencapai 50 hingga 60 persen,” tegasnya.
Turun drastisnya volume air berdampak terhadap pasokan air ke pelanggan. PDAM Tirta Bumi Wibawa terpaksa menggilir pasokan air. Durasinya bisa dalam hitungan jam bahkan hari.
“Mudah-mudahan dua bulan ke depan kondisi cuaca berangsur normal,” ujarnya.
Selain memiliki sumber mata air, PDAM Tirta Bumi Wibawa juga mempunyai sumur yang sewaktu-waktu digunakan dalam keadaan seperti ini. Jumlahnya enam titik di enam lokasi yakni di Selabintana, Prana, Cisaat, Lembursitu, Cibereum, dan Baros.
“Sumur ini bisa membantu memenuhi kebutuhan air,” tandasnya.