Waspada Bencana Hidrometeorologi, DLH Kabupaten Sukabumi Ingatkan Masyarakat dan Korporasi Lindungi Lingkungan

BANJIR menerjang wilayah Cimangkok Kecamatan Sukalarang selama dua hari disebabkan konversi lahan resapan air. Foto: Magnet Indonesia

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Bencana hidrometeorologi di musim penghujan kerap menerjang wilayah Kabupaten Sukabumi akhir-akhir ini. Kerusakan lingkungan diduga menjadi penyebab utama terjadinya bencana alam akibat konversi lahan tertentu untuk komersil maupun non komersil. Sehingga, masyarakat sekitar terkena dampak atas kerusakan lingkungan.

Seperti banjir yang menerjang wilayah Cimangkok, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu, 2 Maret 2024 hingga Minggu, 3 Maret 2024. Penyebab bencana banjir diduga adanya konversi lahan di hulu menjadi area pertanian dan peternakan.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Rasyad Muhara, menegaskan lahan di atas permukiman warga yang dikonversi menjadi kawasan budi daya bunga hias dan peternakan ayam PT Silga diduga penyebab banjir di Cimangkok, Kecamatan Sukalarang. Sebab, kawasan tersebut merupakan daerah resapan air yang perlu dilindungi untuk sumber kehidupan masyarakat sekitar.

BACA JUGA   Diduga Terpeleset, Uus Ditemukan Tewas di Sungai Cisero

“Persoalan ini sudah satu tahun, tapi belum selesai-selesai. Padahal, pemerintah daerah sudah memberikan surat peringatan kepada perusahaan untuk melindungi daerah resapan air di kawasan Cimangkok,” ujar Rasyad, Senin, 4 Maret 2024.

Bahkan, kata Rasyad, bangunan budi daya bunga dan peternakan tersebut diduga belum mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB) atau persetujuan bangunan gedung (PBG) yang diterbitkan oleh pemerintah daerah setempat.

“Hasil investigasi tim ke lapangan, kedua bangunan itu belum mengantongi IMB/PBG. Pak Sekda sudah menginstruksikan Satpol PP untuk menangani masalah ini. Apalagi, sudah satu tahun belum ada penyelesaiannya,” ungkapnya.

Add New Playlist