SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Kabupaten Sukabumi kerap terdampak getaran gempa berpusat di Banten karena jaraknya yang relatif berdekatan. Tahun lalu, gempa berpusat di Banten berdampak terhadap rusaknya bangunan rumah dan fasilitas lain.
Pun tahun ini, sejumlah bangunan rumah warga tersebar di berbagai kecamatan ikut terdampak getaran gempa berkekuatan 6,9 skala richter berpusat di Sumur, Banten, Jumat (2/8/2019).
Kondisi tersebut jadi perhatian Pemkab Sukabumi. Imbauan pun ditekankan kepada masyarakat agar tetap tenang namun harus waspada.
“Intinya, jangan panik menghadapi berbagai potensi bencana. Tapi tetap, tingkatkan kewaspadaan,” jelas Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, usai membuka open turnamen bola volley U-40, di Kecamatan Sukaraja, Sabtu (3/8/2019).
Kewaspadaan merupakan hal penting menghadapi berbagai potensi bencana. Apalagi Kabupaten Sukabumi juga merupakan satu di antara wilayah rawan kebencanaan.
“Diperlukan antisipasi dini menghadapi berbagai potensi bencana, termasuk gempa karena kita berada di Sesar Cimandiri yang notabene masih aktif. Terutama bagi masyarakat yang berada di pesisir pantai selatan,” ujarnya.
Bupati mengaku terus memantau perkembangan kondisi di lapangan pascagempa. Sejauh ini, kata dia, dampak gempa Banten, berdasarkan informasi yang diterima, tidak terlalu menimbulkan kerusakan parah terhadap bangunan rumah warga di Kabupaten Sukabumi.
“Saya sudah perintahkan BPBD agar terus mendata secara akurat dampak yang ditimbulkan dari gempa Banten. Akurasi data ini nanti yang akan digunakan untuk membantu warga yang terdampak,” tegasnya.