SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Program vokasi link and match tahun ini di Indonesia menargetkan bisa membidik 2.600 SMK dan 750 industri. Program tersebut berjalan sudah hampir tiga tahun sejak diluncurkan kali pertama pada 2017 lalu.
“Tahap kesepuluh peluncuran program pendidikan vokasi telah melampaui target mencapai 2.604 SMK dan 885 industri,” kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, saat peluncuran program pendidikan vokasi industri link and match dengan SMK se-Jawa Barat di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Senin (18/3/2019).
Di Jawa Barat, ungkap Airlangga, telah diselenggarakan dua kali peluncuran pendidikan vokasi. Pertimbangannya didasari karena Jawa Barat merupakan wilayah yang memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor industri manufaktur. Hingga tahap kesepuluh, telah ditandatangani perjanjian kerja sama sebanyak 4.971 SMK. Setiap industri dapat membina lebih dari satu SMK.
“Sejak program ini diluncurkan pada 2017 lalu, sudah menggandeng lebih dari 400 ribu siswa-siswi mulai dari wilayah Jawa, Sumatera, hingga Sulawesi. Setiap SMK rata-rata ada 200 siswa,” sebut Airlangga.
Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono menambahkan, program pendidikan vokasi industri ini menjadi solusi pengentasan pengangguran di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Sukabumi.
“Pendidikan vokasi link and match antara SMK dengan industri bisa menekan angka pengangguran lulusan SMK. Kami harap, lulusan SMK tahun ajaran sekarang bisa langsung bekerja dengan keterampilan yang dimilikinya,” tandasnya. (adv)