Meski Terdampak Covid-19, GISBH Palabuhanratu Tetap Eksis

TAMU dari mancanegara tengah memasuki lobi GISBH Palabuhanratu. Foto: Magnet Indonesia

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Pandemi Covid-19 di Kabupaten Sukabumi membuat bisnis perhotelan di wilayah terluas kedua se-Jawa dan Bali itu ‘lumpuh’ total. Kurun dua bulan terakhir, bisnis sektor tersebut anjlok hingga 100 persen.

Seperti dialami manajemen Grand Inna Samudra Beach Hotel (GISBH) Palabuhanratu. Namun, hotel plat merah itu memilih masih tetap eksis meskipun okupansi terus merosot drastis.

“Operasional hotel kami masih tetap eksis sejak virus corona mewabah karena tuntutan manajemen PT HIN (Hotel Indonesia Natour). Kalau hotel kami ditutup total, karyawan mau makan apa?,” ujar General Manager GISBH Palabuhanratu, Dharmawel Chaniago, kepada magnetindonesia.co, Selasa (26/5/2020).

Dharmawel harus memutar otak agar operasional tetap bisa berjalan. Satu di antaranya menekan biaya pengeluaran operasional hotel seminimal mungkin, seperti beban pemakaian listrik.

BACA JUGA   Resepsi Pernikahan Ingin Berkesan? Grand Inna SBH Tawarkan Harga Paket Terjangkau

Pada H+1 hingga H+3 Lebaran Idulfitri, okupansi di GISBH Palabuhanratu di bawah 20 persen. Kondisi itu dipengaruhi pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pandemi Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten Sukabumi.

“Syukur alhamdulilah dalam kondisi sekarang ini, masih ada tamu yang menginap di hotel kami. Tapi kami terapkan protokol kesehatan Covid-19 bagi tamu yang akan menginap di sini,” ungkap D-Wel panggilan akrab Dharmawel Chaniago.

Setiap tamu maupun pengunjung yang berkunjung ke GISBH Palabuhanratu wajib mengikuti aturan protokol kesehatan. Seperti mencuci tangan dengan sabun maupun hand sanitizer dan pengecekan suhu tubuh.

Related Posts

Add New Playlist