Balita yang Tewas Tenggelam di Empang Masih Menyisakan Duka Bagi Keluarga

WARGA Kampung Cikurutug RT 03/01, Desa Cibodas, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, sedang memakamkan jenazah Aditya Irfan Nuradin, balita 17 bulan, yang tewas tenggelam di empang rumahnya. Foto: Magnet Indonesia/Endi Nasrulah

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Aditya Irfan Nuradin, balita 17 bulan, warga Kampung Cikurutug RT 03/01, Desa Cibodas, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, yang tewas tenggelam di empang, Minggu (18/8/2019), sudah dimakamkan pihak keluarga. Namun kepergian anak pasangan Haidir dan Siti Sopiah itu masih menyisakan duka bagi keluarga.

“Sebelum kejadian, anak kami itu nempel terus di punggung saya. Waktu itu saya sedang menyetrika,” kata Siti Sopiah, Senin (19/8/2019).

Setelah itu, lanjut dia, dirinya tak mengetahui keberadaan anaknya. Padahal, biasanya anaknya selalu tak jauh berada di sampingnya.

Keluarga itu mulai panik saat Aditya dicari ternyata tak berada di rumah. Pencarian pun terhenti saat keluarga itu mendapati Aditya ditemukan mengambang di empang di samping rumah.

BACA JUGA   Pasien Suspek Korona yang Meninggal di Cianjur Akibat ISPA

“Kalau mau ke kolam mesti lewat depan rumah. Sebetulnya depan rumah aman karena dipagar tembok dengan ketinggian sekitar 80 cm. Namun pas kemarin mungkin pintu pagar terbuka sehingga anak saya bisa keluar,” terangnya.

Nasi sudah menjadi bubur. Sopiah dan suaminya serta keluarga sudah mengikhlaskan kepergian anak mereka.

Kontributor: Endi Nasrulah
Editor: Sulaeman

Add New Playlist