CIANJUR | MAGNETINDONESIA.CO – Rata-rata harga cabai di pasar tradisional di Kabupaten Cianjur berada di kisaran Rp40 ribu per kilogram. Harganya relatif cukup mahal mengingat dalam kondisi normal mestinya berada di kisaran Rp20 ribu-Rp22 ribu per kilogram.
Ternyata, ada penyebab yang mengakibatkan harga komoditas tersebut melonjak. Bukan semata karena faktor cuaca saja, tapi juga ada faktor ‘X’.
“Produksi cabai petani di Cianjur rata-rata 18 ton hingga 40 ton per hari. Sebenarnya surplus. Tapi melimpahnya komoditas cabai tak lantas bisa berpengaruh terhadap harga. Sebab, yang jadi penentu harga itu ada di Pasar Kramat Jati, Jakarta,” kata Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura (DP3H) Kabupaten Cianjur, U Supriatna Hasan, Selasa (20/8/2019).
Bob Hasan, sapaan akrabnya, menuturkan pasokan cabai paling banyak berasal dari Jawa Tengah. Namun sekarang pasokan dari daerah itu berkurang lantaran harga di tingkat petani relatif murah.
“Banyak petani yang mulai malas menggarap cabai karena biaya produksi tak seimbang dengan harga jual. Harga di pasaran tinggi, harga di tingkat petani murah,” tuturnya.
Harga jual normal di tingkat petani di kisaran Rp12 ribu per kg. Namun, jelas Bob Hasan, sejak Mei harga sempat terjun bebas mencapai Rp4 ribu hingga Rp6 ribu per kg.
“Makanya, sekarang harga cabai melambung karena pasokan ke Pasar Kramat Jati berkurang,” sebutnya.
Kontributor:Â Ruslan Ependi
Editor:Â Hafiz Nurachman