Dia mengatakan, ukuran rumah yang direnovasi menyesuaikan dengan kondisi bangunan sebelumnya. Sedangkan bahan material yang digunakan memakai fly-ash dan bottom-ash atau abu terbang sisa pembakaran batu bara dari PLTU Jabar 2 Palabuhanratu.
“Sehingga struktur rumah hasil pembangunannya terlihat kokoh dan biayanya lebih hemat,” tuturnya.
Rizqi menyatakan, apabila ada waga maupun lembaga membutuhkan material fly-ash dan bottom-ash, bisa berkoordinasi dengan kepala desa setempat dan mengajukan surat permohonan kepada manajemen PLTU Jabar 2 Palabuhanratu.
“Fly-ash dan bottom-ash tidak kami jual-belikan alias digratiskan bagi seluruh warga dan lembaga yang membutuhkan,” tegasnya.
Sementara itu, ibu Yoyoh, mengaku bahagia dan senang karena rumahnya bisa direnovasi oleh perusahaan pembangkit listrik yang ada di sekitar kampungnya. Dirinya adalah seorang petani dengan memiliki sembilan anak yang hidup pas-pasan dan menghuni rumah tak layak.
“Saya tidak menyangka rumah tanpa kamar tidur ini bisa direnovasi. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak, terutama manajemen PLTU Jabar 2 Palabuhanratu. Tanpa ada kepedulian dari semuanya, rumah saya tidak mungkin bisa dibangun kembali menjadi layak huni,” pungkasnya. (adv)
Reporter: Vito Siregar