Nelayan Perahu Bagan yang Hilang di Perairan Sanggrawayang Ditemukan di Wilayah Pandeglang Banten

TIM SAR Kabupaten Pandeglang bersama pihak kepolisian mengevakuasi mayat tanpa identitas yang terdampar di Pantai Sindang Kerta, Kecamatan Cibitung. Foto: Ist

BANTEN | MAGNETINDONESIA.CO – Supianta (35), nelayan perahu bagan yang diduga tenggelam saat sedang menangkap ikan di Perairan Sanggrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, ditemukan sudah meninggal dunia. Jasad Supianta ditemukan terdampar di Pantai Sindang Kerta, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Jumat 16 September 2022, pagi.

Mayat tanpa identitas tersebut kemudian dibawa tim SAR Kabupaten Pandeglang ke Puskesmas Cibitung untuk proses identifikasi. Tim SAR gabungan dari Kabupaten Sukabumi mendapat kabar ada temu mayat pada Sabtu 17 September 2022, sekitar pukul 10.30 WIB.

“Mayat yang berada di Puskesmas Cibitung terkonfirmasi atas nama Supianta. Nelayan perahu bagan itu dilaporkan hilang saat melaut pada Senin 12 September 2022, sekitar pukul 07.00 WIB,” kata Kepala Kantor SAR Jakarta, Fazzli.

BACA JUGA   Gegara Korsleting Televisi, Rumah Sukiyati Terbakar

Selanjutnya tim SAR gabungan berkoordinasi dengan keluarga korban dan aparatur Pemerintah Desa Sanggrawayang, Kecamatan Simpenan, untuk proses penjemputan jenazah di Puskesmas Cibitung. Pemulangan jenazah dilakukan melalui jalur darat menggunakan mobil ambulans.

“Mayat tiba di rumah duka Sabtu sore. Jenazah langsung dikebumikan oleh pihak keluarga di TPU yang terdapat di Desa Sanggrawayang,” terangnya.

Sebelumnya, tim SAR gabungan sudah mengerahkan seluruh personelnya untuk melakukan upaya pencarian terhadap orang hilang di sekitar lokasi kejadian selama tujuh hari. Namun, upaya kerja keras yang mereka lakukan tidak membuahkan hasil.

Proses pencarian dibagi menjadi dua tim yakni melalui jalur laut dan darat. Tim pertama melakukan pencarian ke tengah Perairan Sanggrawayang dengan menggunakan rubber boat dan perahu nelayan sejauh 10 nautical mile (NM). Sedangkan tim kedua menyisir jalur darat melalui pengamatan secara visual dengan jarak sejauh 10 kilometer.

BACA JUGA   Astagfirullah! Pelajar SMP Ini Nyaris Tewas Terseret Ombak Pantai Karanghawu

Add New Playlist