Curah Hujan Tinggi, Potensi DBD ‘Intai’ Warga Cianjur

DiNAS Kesehatan Kabupaten Cianjur dibantu puskesmas melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), di Desa Bobojong, Kecamatan Mande. Foto: Magnet Indonesia/Ruslan Ependi

CIANJUR | MAGNETINDONESIA.CO – Potensi penyebaran demam berdarah dengue (DBD) bersamaan musim hujan saat ini relatif cukup tinggi. Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur mengintensifkan sosialisasi berupa imbauan kepada masyarakat agar bisa mencegah penyebaran penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegipty itu.

“Sebetulnya cukup sederhana mencegah penyebaran DBD. Bisa dilakukan dengan melakukan 3M, yakni menutup, menguras, dan mengubur yang bisa dijadikan berkembangbiaknya jentik nyamuk,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, kepada magnetindonesia.co, Senin (13/1/2020).

(Baca Juga: Dinkes Cianjur Klaim Penderita Gizi Buruk Berkurang)

Program 3M dinilai cukup efektif dibanding pengasapan (fogging). Sebab, fogging malah bisa membuat nyamuk menjadi kebal.

BACA JUGA   Polres Sukabumi Gerebek Rumah Mewah Dijadikan Gudang Penyimpanan Ribuan Botol Miras

“Siklus masa hidup nyamuk aedes aegipty hanya tiga hari. Tapi kalau melaksanakan 3M, telur dan jentiknya saja tidak akan berkembang,” tambah Yusman.

(baca Juga: Cegah DBD, Dinkes ‘Bom’ Kampung Sukasari dengan Pengasapan)

Untuk memastikan masyarakat paham dengan teknis pelaksanaan 3M, Dinkes dibantu puskesmas kerap melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Salah satunya seperti dilakukan di Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Minggu (12/1/2020).

“Tingkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran DBD,” tandasnya.

Kontributor: Ruslan Ependi
Editor: Sulaeman

Related Posts

Add New Playlist