Ponpes Dzikir Al-Fath dan LP2M Gelar Dialog Ramadan

RATUSAN peserta mengikuti kegiatan dialog Ramadan bertema Bulan Ramadan Menjadikan Indonesia Baldatun Thoyyibatun Warrabbun Ghofur Melalui Silaturahmi Wihdatul Umat di Ponpes Dzikir Al-Fath. Foto: Magnet Indonesia

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Pemilu 2019 jadi bahasan dalam kegiatan dialog Ramadan di Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath Kota Sukabumi, Selasa (21/5/2019). Sejumlah narasumber hadir pada kegiatan bertema ‘Bulan Ramadan Menjadikan Indonesia Baldatun Thayyibatun Warrobbun Ghofur Melalui Silaturahmi Wihdatul Umat’ yang digelar Ponpes Dzikir Al-Fath bekerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan Pesantren dan Masyarakat (LP2M) itu.

“Yang harus kita pahami adalah bahwa persatuan dan kesatuan bangsa di atas segala-galanya dibanding hiruk-pikuk soal politik,” kata Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath KH Fajar Laksana, Selasa (21/5/2019).

Bagi Fajar, perbedaaan itu merupakan sunatullah. Tapi perbedaan tak lantas menyebabkan perpecahan bangsa.

“Apapun hasil Pileg dan Pilpres, kita serahkan kepada sistem yang berlaku. Kami berharap tidak ada tindakan-tindakan inkonstitusional dari seluruh komponen bangsa. Percayakan kepada mekanisme hukum yang berlaku di Indonesia,” tandasnya.

BACA JUGA   Dua Remaja Wisatawan Asal Bogor Terseret Ombak Karanghawu, Satu Orang Meninggal Dunia

Kepala Kesbangpol Kota Sukabumi, Agus Wawan Gunawan, mengimbau masyarakat menjaga kondusivitas kewilayahan dan menjaga keamanan serta ketertiban. Imbauan itu berkaitan dengan tahapan pelaksanaan Pemilu 2019 yang memasuki babak final.

“Masyarakat juga jangan mudah terprovokasi apalagi memprovokasi,” tegas Gultom, sapaan akrab Agus Wawan Gunawan, pada kegiatan yang dihadiri hampir 200 peserta itu.

Sementara budayawan Sukabumi, Agung Priyaguna Irfan, mengatakan perbedaan dan keragaman itu sudah ada sejak dulu. Bahkan, Indonesia merdeka adalah hasil perjuangan para pejuang yang berbeda-beda latar belakang dan daerah.

Add New Playlist