“Motivasi kami supaya meraka (tamu) bisa nyaman dan tidak jenuh saat menginap di sini. Kami buat areal hotel ini senyaman mungkin buat tamu. Kemungkinan besar penataan akan terus saya lanjutkan sepanjang masih ada lahan yang bisa dimanfaatkan untuk ditata,” ungkap D-wel.
Ia menuturkan di areal hotel bersejarah ini sudah selayaknya dibuat nyaman. Upaya itu agar kesan mistis tak selalu dialamatkan kepada hotel yang didirikan sejak 1965 zaman Presiden Soekarno tersebut.
“Saya kira image mistik masih kental di hotel ini. Kita ubah mindset tamu maupun pengunjung dengan konsep seperti hotel modern pada umumnya,” ujarnya. (adv)
Kontributor: Indra Sopyan
Editor: Bondan Prakoso