SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Ratusan leuit (lumbung tempat menyimpan padi) ikut jadi ‘korban’ dalam bencana tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag RT 05/04, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Setidaknya ratusan leuit rusak akibat tertimbun material tanah longsor.
“Di sini, satu rumah memiliki 1 hingga 3 leuit. Jadi kalau dihitung, jumlahnya bisa mencapai seratusan leuit yang rusak karena tertimbun tanah longsor,” kata Kepala Desa Sirnaresmi Iwan Kurniwan, Minggu (6/1/2019).
Kampung Garehong merupakan bagian dari kawasan Kampung Adat Kasepuhan Sirnaresmi. Karena itu leuit merupakan bagian tak terpisahkan dari bangunan rumah di wilayah tersebut untuk menyimpan hasil bumi.
Satu leuit, kata dia, bisa menampung 20 sampai 50 ikat padi huma. Jika dikalikan 100 leuit, berapa ton padi yang ikut tertimbun tanah longsor.
“Saya belum mendata berapa ton padi milik masyarakat adat yang tertimbun. Sekarang kami (aparatur desa) bersama tim evakuasi gabungan masih fokus melakukan pencarian jenazah warga korban yang diduga tertimbun tanah longsor,” ucapnya.
Pemerintah telah menetapkan Desa Sirnaresmi sebagai zona merah rawan bencana. Karena di kawasan tersebut terdapat banyak daerah perbukitan yang berpotensi tinggi terjadi bencana longsor.
“Nanti setelah evakuasi selesai kita akan mencari tempat relokasi yang aman bagi para keluarga korban selamat maupun meninggal,” kata Bupati Sukabumi, Marwan Hamami.
Marwan mengaku telah mendapat instruksi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk merelokasi masyarakat adat yang masih berada di daerah perbukitan ke tempat aman.