<strong>SUKABUMI</strong> | <strong>MAGNETINDONESIA.CO</strong> - Pembangunan trotoar di Jalan Siliwangi, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, disoal. Pasalnya, pembangunan trotoar yang menelan biaya hampir Rp5,6 miliar itu mangkrak. Akibatnya, tak sedikit di sejumlah titik mulai mengalami kerusakan. Padahal, pembangunannya belum kelar 100 persen. "Biaya pembangunannya cukup besar Rp5,6 miliar. Tapi kenapa bisa mangkrak," tegas Ketua Banteng Aktivis Sukabumi Bersatu (BASB), Damar Rizki, Jumat (25/1/2019). Mestinya, lanjut mahasiswa Universitas Pakuan Bogor itu, dengan nilai proyek yang cukup besar, Pemkab Sukabumi dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum, menggandeng Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejari Kabupaten Sukabumi. "Kalau masuk skala prioritas, kenapa tidak menggandeng TP4D agar pelaksanaannya sesuai aturan," kata dia. Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi, Abdullah Masyhudi, pun heran dengan mangkraknya pembangunan trotoar tersebut. Bahkan ia menuding pekerjaan trotoar sepanjang 1,5 kilometer tersebut terkesan asal-asalan. "Banyak terdapat titik yang belum selesai. Saat turun hujan jadi banjir akibat kurang baiknya drainase dan belum selesainya pekerjaan," jelasnya. Staf Bidang Pembangunan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi, Dudi Sumpena, menjelaskan kontraktor trotoar tersebut sudah diputus kontrak karena belum menyelesaikan pekerjaan pada 30 Desember 2018. Pemkab baru membayar pekerjaan sebesar 80 persen. "Jadi ada sisa sekitar 20 persen lagi atau sekitar Rp1 miliar lebih. Ini akan dilelang kembali tahun ini untuk pembenahan," ungkap Dudi.<!--nextpage--> <strong>Kontributor</strong>: <a href="http://www,magnetindonesia.co">Rudi S</a> <strong>Editor</strong>: <a href="http://www.magnetindonesia.co">Sulaeman</a>