SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Kondisi rumah Lies (46), warga Kampung Cipeundeuy, RT 01/10, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, sangat memprihatinkan. Selain sering kebanjiran jika turun hujan karena atapnya bocor, kondisi rumahnya juga sudah reyot.
Rumah janda anak satu yang reyot itu belum pernah diperbaiki sejak 2 tahun lalu, lantaran tak punya biaya untuk perbaikan. Ironisnya, sejak 7 tahun menjanda, Lies tidak pernah menerima bantuan sosial atau tunjangan lainnya dari pemerintah. Untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-harinya, ia terpaksa bekerja sebagai buruh serabutan.
“Saya mah tidak pernah merasakan namanya bantuan dari pemerintah,” kata Lies, kepada Magnet Indonesia Online, Minggu (14/10/2018).
Penyangga atap rumah Lies tampak sudah rapuh. Plafon bolong-bolong. Pun genteng rumahnya sering berjatuhan apabila ada angin dan turun hujan.
“Kalau ada angin kencang genteng pasti berjatuhan. Apabila hujan, semua isi rumah tergenang air,” keluhnya.
Ia mengaku ingin pergi ke luar daerah untuk mencari pekerjaan. Namun jika rumah ditinggalkan kosong, khawatir tak terpantau apabila turun hujan.
“Anak saya tinggal di tempat kerjanya. Jadi tidak mungkin saya meninggalkan rumah walaupun kondisinya reyot,” ucap dia.
Lies berharap ada donatur atau bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki rumahnya yang reyot agar saat turun hujan tidak kebanjiran lagi.
Kontributor:Â Â Iqbal Salim
Editor:Â Â Â Eddy Surya Wijaya