Wali Kota Bogor: Lokasi CFD Tempat Olahraga, Bukan untuk Berjualan

WALI Kota Bogor, Bima Arya. Magnet Indonesia Online/H Purnama

BOGOR | MAGNETINDONESIA.CO – Hari bebas berkendara atau Car Free Day yang biasa digelar setiap minggu pagi bertujuan untuk menyosialisasikan kepada masyarakat agar tidak ketergantungan terhadap kendaraan bermotor dengan menggairahkan olahraga sebagai pola hidup sehat.

Namun belakangan terakhir, tujuan awal CFD mulai bergeser. Masyarakat yang ingin berolahraga dibuat kaget dengan menjamurnya pedagang kaki lima di lokasi CFD.

Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan CFD diperuntukan sebagai tempat berolahraga masyarakat, bukan sebaliknya dijadikan pasar kaget yang menimbulkan kemacetan dan keruwetan.

“Kalau menimbulkan persoalan seperti itu, lebih baik CFD ditiadakan,” ujar Bima seusai launching Sekolah Ibu, di Katulampa, Kota Bogor, Senin (16/7/2018).

Tahun lalu, orang pertama di Kota Bogor ini pernah menyampaikan jika tujuan awal CFD sebagai ruang terbuka bagi warga yang ingin berolahraga, menghirup udara segar, dan menambah ruang bebas polusi. Tapi saat ini di lokasi CFD malah didominasi para PKL.

BACA JUGA   Gawat! Indonesia Darurat Narkoba, BNNK Sukabumi Ajak Semua Pihak Wujudkan Lingkungan Bersinar

“CFD tidak akan kami buka lagi kalau pedagang tidak rapi dan bikin macet,” kata Bima.

Menurutnya, meski CFD tetap dibuka, harus ada sistem yang kuat. Tidak seperti saat ini seolah memindahkan pasar ke lokasi CFD. Padahal, lanjut dia, pemkot telah menyiapkan beberapa lokasi berjualan untuk Sunday Market.

“Lokasi CFD itu khusus untuk berolahraga dan tempat bermain anak-anak. Sekarang saja tanpa CFD sudah banyak yang berjualan. Nanti akan saya tertibkan,” tegasnya.

Sebelumnya, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya, mengambil kebijakan untuk meniadakan CFD. Menyusul di lokasi CFD menjamur para pedagang yang berdampak terhadap kemacetan di jalur SSA.

Related Posts

Add New Playlist