KTNA Harus Berinovasi Hadapi Perkembangan Teknologi dan Digitalisasi

KEGIATAN rembug utama dan saresehan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Sukabumi dihadiri Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Kepala Dinas Pertanian Sudrajat, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Adi Purnomo, Kepala Dislutkan Abdul Kodir, serta anggota dan jajaran pengurus KTNA setempat, di Pendopo Sukabumi, Kamis (4/7/2019). Ist

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Pemkab Sukabumi menaruh harapan besar kepada Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) bisa terus berkontribusi terhadap sektor pertanian, perikanan, peternakan, maupun perkebunan. Apalagi ke depan dihadapkan dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi.

“KTNA harus menjawab tantangan ke depan dari berbagai sektor faktor perkembangan teknologi dan digitalisasi yang kian pesat. Mulai sekarang, pengelolaan bidang pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan pariwisata harus sudah menggunakan teknologi tepat guna. Bidang itu menjadi fokus Pemkab Sukabumi yang akan terus kita kembangkan,” ungkap Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, dalam sambutannya saat digelar kegiatan rembug utama dan saresehan KTNA Kabupaten Sukabumi bertema meningkatkan kemandirian petani nelayan dengan inovasi teknologi pertanian menuju Sukabumi lebih baik di Pendopo Sukabumi, Kamis (4/7/2019).

BACA JUGA   Pengelolaan Bank Sampah di Kawasan Objek Wisata dapat Untungkan Masyarakat

Marwan berharap rembug dan saresehan KTNA ini bisa menghasilkan gagasan dan inovasi pembangunan di bidang pertanian, perikanan, peternakan, maupun perkebunan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sudrajat, mengatakan inovasi teknologi untuk sektor pertanian dan perkebunan sejauh ini sudah diterapkan ke setiap petani di Kabupaten Sukabumi. Peralihan penggunaan sarana produksi pertanian dari tradisional ke teknologi modern itu mampu menghidupi ekonomi keluarga petani.

“Sekarang hampir semua petani membajak sawah menggunakan traktor. Begitu juga pengemasan komoditas hortikultura produksi petani sudah memanfaatkan teknologi tepat guna hasil uji trap dan bimbingan teknis dari instruktur Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi petani akan meningkat dan bisa hidup sejahtera,” bebernya.

BACA JUGA   Truk Kontainer Terguling di Parungkuda, Jalur Sukabumi-Bogor 'Lumpuh'

Related Posts

Add New Playlist