SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyerukan kepada seluruh masyarakat tidak melakukan diskriminasi terhadap pengidap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Sebab, mereka membutuhkan dukungan dan penanganan serius agar virus yang menjangkit di tubuhnya bisa diobati.
Seruan antidiskriminasi bagi ODHA disampaikan Bupati Sukabumi Asep Japar di sela memperingati Hari AIDS Sedunia. Pada kesempatan itu turut hadir Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali, Sekda Ade Suryaman, kepala perangkat daerah terkait, serta aktivis pegiat HIV/AIDS.
“Mari kita akhiri stigmatisasi dan diskriminasi kepada para penderita HIV/AIDS. ODHA merupakan bagian dari kita yang membutuhkan dukungan, bukan penolakan,” tegas Bupati Sukabumi Asep Japar saat peringatan Hari AIDS Sedunia di Bale Budaya Pudak Arum Pendopo Sukabumi, Sabtu, 6 Desember 2025.
Ia mengajak pegiat HIV/AIDS beserta elemen lainnya secara bersama-sama menggalang solidaritas dalam upaya pencegahan dan penanggulangan virus mematikan di Kabupaten Sukabumi. Termasuk menebarkan empati dan menghentikan diskriminasi kepada para ODHA.
“Jauhi virusnya, tapi penderitanya jangan didiskriminasi. Rasa empati merupakan kunci menguatkan mereka (penderita ODHA),” terangnya.
Menurutnya para pengidap ODHA akan terbuka untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan jika masyarakat menerima mereka dengan baik. Ketidaktahuan mereka terhadap HIV/AIDS seringkali menjadi pemicu utama penyebaran penyakit yang sebenarnya dapat dicegah.
“Pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS dimungkinkan tersedia secara luas, mudah dijangkau, dan inklusif. Saya mengingatkan semuanya harus membentengi diri. Hindari perilaku seks bebas dan penggunaan narkoba dengan metode disuntik yang dapat berisiko tinggi terjangkit virus mematikan,” tukasnya.
