“Acara silaturahmi budaya menjadi bukti bahwa dakwah tidak selalu di atas mimbar, tetapi juga melalui seni dan tradisi. Karena budaya bagian dari karakter santri dalam menjaga nilai-nilai Islam yang moderat, toleran, seimbang, dan adil,” jelasnya.
Andreas menegaskan jihad santri masa kini bukan lagi mengangkat senjata, melainkan berkontribusi memberikan ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, dan moralitas. Santri di masa depan harus menjadi pelopor toleransi, penggerak ekonomi rakyat, dan penjaga harmoni sosial.
“Jangan biarkan citra santri tercoreng oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” ingatnya.
Pemkab Sukabumi berkomitmen mendukung pemberdayaan santri dan pengembangan pesantren. Sejumlah program kolaboratif telah dijalankan pemerintah daerah, seperti pelatihan wirausaha santri, digitalisasi pesantren, dan pelestarian budaya lokal. (adv)
Reporter:Â Nugraha
Editor:Â Hafiz Nurachman