SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen membangun kembali kejayaan perkebunan di seluruh wilayah Indonesia, tanpa kecuali di Kabupaten Sukabumi. Hal itu dalam rangka akselerasi program hilirisasi komoditas strategis perkebunan seperti sawit, tebu, kelapa, kakao, kopi, jambu mete, pala, serta lada.
Guna kelancaran program hilirisasi komoditas perkebunan, Kementan memperoleh Anggaran Biaya Tambahan (ABT) sebesar Rp10 triliun. Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk pembelian benih, peremajaan tanaman perkebunan, serta membangun industri pengolahan sebagai nilai tambah komoditas perkebunan.
Kementan sendiri menargetkan 800.000 hektare lahan untuk mendukung hilirisasi komoditas perkebunan. Sehingga, setiap daerah yang memiliki potensi, termasuk Kabupaten Sukabumi diminta menyiapkan calon petani dan calon lokasi (CPCL) komoditas perkebunan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sri Hastuty Harahap, menyatakan mendukung hilirisasi komoditas strategis perkebunan yang dicanangkan pemerintah dengan memastikan data CPCL yang akurat. Langkah ini penting agar program berjalan tepat sasaran dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
“Kami akan kawal hilirisasi perkebunan, khususnya pengembangan kopi. Pengolahan kopi yang sudah ada di Kabupaten Sukabumi telah memberikan dampak positif pada harga di tingkat petani,” ungkapnya, Rabu, 1 Oktober 2025.
Menurutnya, program hilirisasi bagi komoditas kebun rakyat harus benar-benar menyentuh kebutuhan petani di lapangan. Diharapkan juga didukung tata kelola yang baik agar program besar pemerintah terus berlanjut hingga menghasilkan produk turunan.