SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Sebanyak 80 peserta yang berasal dari berbagai geopark di seluruh Indonesia mengikuti The 6th Geotourism Festival and International Conference atau Geo Fest 2025. Kegiatannya berlangsung selama tiga hari dan dirancang sebagai ajang kolaboratif antargeopark.
Kegiatan Geo Fest dibuka Asisten Daerah (Asda) Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi, Yulipri, di Aula PPSDM Aparatur di Jalan Cigenteng, Desa/Kecamatan Cisolok, Kamis, 3 Juli 2025.
Asda Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Sukabumi, Yulipri, mengatakan, geopark sebagai instrumen strategis pembangunan berkelanjutan yang berpihak pada masyarakat lokal.
“Geopark bukan hanya destinasi wisata, tetapi ruang edukasi, konservasi, dan pengungkit ekonomi masyarakat. Kegiatan Geo Fest ini jawaban atas tantangan pembangunan yang inklusif dan berwawasan lingkungan,” ujarnya.
Menurut dia, kolaborasi antara Badan Pengelola Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (BP CPUGGp), perangkat daerah, serta para pemangku kepentingan lainnya telah menjadi kekuatan bersama dalam mewujudkan misi utama RPJMD 2025-2030 yakni, pertumbuhan ekonomi berkualitas melalui pengembangan agroindustri dan pariwisata berkelanjutan.
“Geo Fest 2025 bukan sekadar perayaan budaya dan menampilkan keindahan alam, tetapi juga ruang strategis untuk memperkuat ketahanan terhadap bencana geologi. Semangat kolaborasi adalah kunci,” tegasnya.
Geopark Ciletuh Palabuhanratu sendiri telah diakui sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark sejak 17 April 2018. Pemerintah daerah terus mengalokasikan program pembangunan infrastruktur, ekonomi, dan sumber daya manusia berbasis prinsip konservasi yakni, biodiversity, geodiversity, dan cultural diversity.