SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, sebagai pilot project penerapan model pertanian purba berbasis ramah lingkungan, ekonomis, dan sehat. Terlebih, metode pertanian purba mengedepankan mikroba atau mikro organisme lokal (MOL) dalam pengelolaan sampah untuk dijadkan pupuk organik.
Koordinator BPP Kecamatan Gegerbitung Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Diat Sujatman, mengatakan, konsep pertanian purba merupakan pola pertanian menggunakan pupuk bahan alami yang relatif aman dari perspektif kesehatan dan lingkungan berkelanjutan.
“Biasanya para petani menggunakan bahan-bahan yang mengandung kimia untuk mempercepat proses panen tanaman dan meningkatkan produktivitas. Tapi, pola pertanian purba ini mengembangkan gaya bertani yang ramah lingkungan,” kata Diat, Senin, 6 November 2023.
Diat mengaku mendukung pola pertanian purba karena memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan. Sebab, metode pertanian purba mempersingkat pola tanam.dan panen sehingga biaya bisa lebih hemat hingga 70 persen dengan cukup mengumpulkan sampah dan kotoran hewan.
“Model pertanian purba ini tanpa melakukan olah tanah, pemupukan kimia, dan tidak menggunakan pestisida. Penerapan model ini terciptanya hidup sehat tanpa residu kimia,” jelasnya.
Saat ini, sejumlah kelompok tani di Desa Cijurey Kecamatan Gegerbitung sedang melaksanakan kelas khusus pertanian purba dan pembuatan MOL. Ke depan Desa Cijurey dituntut menjadi desa konservasi berbasis pertanian purba.