“Jadi, kategori desa wisata dengan destinasi bukan porsi serupa dan sangat berbeda jauh,” ucapnya.
Dia menyontohkan, hamparan kebun bambu bisa dikembangkan menjadi desa wisata yang difasilitasi kepala desa. Apabila ada potensi curug di desa, itu masuk kategori destinasi yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang objek wisata seperti gazebo, jalan, lahan parkir, MCK, dan kios.
“Tentunya desa wisata membutuhkan fasilitas penunjang jika sudah dibentuk. Pengembangan desa wisata nanti bisa menggunakan Dana Desa, APBD, provinsi, maupun pusat,” tandasnya. (adv)
Reporter: Apon Nanan
Editor: Bardal