Desa Pasirbaru Kembangkan Potensi Daun Cengkih Jadi Minyak

KEPALA Bidang Perkebunan, Yana Chefiana (kemeja putih) didampingi staf sedang mewawancarai Kelompok Tani Mukti Cibojong mengenai pemanfaatan alat penyulingan minyak daun cengkeh. IST

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Petani cengkih di Kampung Cibojong, Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, banyak memanfaatkan daun cengkih yang gugur ke tanah. Mereka menjualnya ke tempat-tempat penyulingan dengan harga cukup lumayan, kisaran Rp1.500 hingga Rp2 ribu per kilogram.

“Daun cengkih yang berguguran ke tanah banyak dimanfaatkan petani di sini. Mereka punguti kemudian menjualnya ke tempat penyulingan,” kata Ketua Kelompok Tani Mukti Cibojong, Desa Pasirbaru, Giman, kepada Magnet Indonesia Online, Senin (3/9/2018).

Desa Pasirbaru memiliki banyak potensi sumber daya alam. Selain penghasil cengkih, daerah itu juga berpotensi dalam sektor perikanan dan pariwisata.

“Tapi warga di sini kebanyakan menggarap cengkih. Komoditas ini jadi andalan masyarakat. Jangankan buahnya, daunnya pun bisa dimanfaatkan jadi bahan baku minyak cengkih. Tanaman cengkih di desa ini cukup banyak, terutama di perkampungan berbukit,” jelasnya.

BACA JUGA   Ini Alasan PT KAI Naikkan Tarif KA Pangrango

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Yana Chefiana menambahkan musim kemarau sekarang, satu orang petani rata-rata bisa menjual sekitar 40 kilogram daun. Dengan harga Rp1.500 hingga Rp2 ribu per kilogram, maka seorang petani bisa berpenghasilan Rp60 ribu hingga Rp80 ribu.

Penyulingan minyak cengkih ini, lanjut dia, dikelola kelompok tani. Anggotanya merupakan para petani. Selama Agustus hingga September merupakan puncak panen produksi minyak cengkih.

“Harganya di atas rata-rata. Saat ini mencapai Rp210.000 di tingkat pedagang lokal dan Rp190.000 hingga Rp200.000 di tingkat petani,” ujarnya.

Add New Playlist