Ia menyebutkan, Asmien Soetjipta tak lain adalah sniper (penembak runduk) legendaris yang tergabung dalam Laspo (Lasykar Pesindo, Pemuda Sosialis Indonesia) yang berjuang di Cianjur pada 1945-1948. Menurut Abdul, dua anak buah Asmine Soetjipta yang masih hidup serta Mahkun Soetjipta (salah satu putra Asmien Soetjipta). Awalnya Asmien adalah guru SMP.
“Karena pada saat itu tuntutan revolusi, maka ia kadi komandan perang yang memiliki keahlian membidik musuh secara jitu. Pada zamannya, dia adalah hantu yang menakutkan bagi serdadu Inggris dan tentara Belanda di Cianjur, karena aksinya banyak memakan korban jiwa,” pungkasnya.
Kontributor:Â M Najib
Editor:Â Bondan Prakoso