SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Total luas lahan baku sawah (LBS) di Desa Ciwaru Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi mencapai 509,49 hektare. Pada November ini, potensi panen padi sawah milik para petani di Desa Ciwaru berada di atas lahan seluas 200 hektare.
Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi pun melaksanakan gerakan panen padi di LBS milik Kelompok Tani (Poktan) Tani Mukti yang mencapai sekitar 100 hektare. Gerakan panen bertujuan meningkatkan produksi padi sebagai upaya menjaga ketersediaan pangan untuk masyarakat agar tercukupi.
“Beras adalah salah satu penyumbang inflasi. Makanya tujuan peningkatan produksi padi untuk menekan harga komoditas pangan di pasaran sehingga terjangkau oleh masyarakat,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Aep Majmudin di sela melakukan gerakan panen padi, Selasa, 18 November 2025.
Ia menyebut produktivitas panen padi di lahan sawah yang dikelola Poktan Tani Mukti mencapai sekitar 6 ton per hektare. Sementara Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) saat ini Rp6.500 per kilogram. Namun, harga di tingkat petani terkadang berada di atas HPP. Kebijakan HPP ini ditetapkan untuk melindungi petani dan menjaga stabilitas pasokan.
“Benih padi yang ditanam petani di Desa Ciwaru varietas Inpari 32. Potensi panen varietas ini sangat menggembirakan bagi petani. Apalagi harga GKP lebih tinggi sesuai ketentuan pemerintah,” terangnya.
Dijelaskan Aep gerakan panen padi di Poktan Tani Mukti menggunakan combine harvester dan rotavator. Alat mesin pertanian itu dapat pinjaman dari Brigade Pertanian Kabupaten Sukabumi. Bahkan pada tahun 2022 dan 2023 Poktan Tani Mukti pernah mendapat bantuan traktor roda dua sebanyak 2 unit.










