Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Ikut Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana

BUPATI dan Wakil Bupati Asep Japar-Andreas bersama Kapolres Sukabumi AKBP Samian melakukan pemeriksaan pasukan peserta apel kesiapan tanggap darurat bencana. Foto: Ist

Peringatan ancaman potensi bencana akibat curah hujan juga disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Pasalnya, 43,8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan dan puncaknya diperkirakan antara November 2025 hingga Januari 2026. Peningkatan curah hujan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin puting beliung, dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah, termasuk Jawa Barat.

Di sisi lain, fenomena La Nina juga akan melanda beberapa wilayah di Indonesia. Fenomena ini diprediksi terjadi pada November 2025 dan berlangsung hingga Februari 2026. Meski diperkirakan dalam kategori lemah, La Nina tetap perlu diwaspadai karena dapat meningkatkan intensitas curah hujan di atas normal, terutama di wilayah selatan Indonesia seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan sebagian Papua.

BACA JUGA   Perkebunan Teh Jayanegara Kabandungan Tuan Rumah Saba Desa Pariwisata

Menghadapi potensi tersebut, Kapolres meminta seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat agar memperkuat kesiapsiagaan di lapangan. Termasuk sinergi lintas sektor mulai dari TNI-Polri, pemerintah pusat dan daerah, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, dan berbagai lembaga terkait harus dijalin.

“Kecepatan dan ketepatan respons menjadi faktor utama dalam penanganan bencana. Quick response di situasi darurat dapat meminimalisir dampak bencana terhadap masyarakat,” pungkasnya. (adv)

Reporter:  Nugraha
Editor:  Rian Munajat

Add New Playlist