SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi menggelar rapat koordinasi (rakor) masalah pupuk subsidi untuk kebutuhan petani. Rakor melibatkan UPTD Penyuluhan Pertanian, UPTD Pertanian, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP), Koordinator Penyuluh, serta Penyuluh Pertanian se-Kabupaten Sukabumi.
Pada rakor dibahas mekanisme penebusan pupuk subsidi bagi petani yang sudah terdaftar melalui sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). Masing-masing petani hanya cukup membawa KTP untuk mendapatkan pupuk bersubsidi di kios maupun distributor yang ditunjuk pemerintah.
“Penebusan pupuk subsidi lebih dipermudah sesuai kebijakan pemerintah dalam Perpres Nomor 6/2025. Cukup membawa KTP dan terdaftar pada sistem e-RDKK, petani sudah bisa menebus pupuk tanpa harus menunggu,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Aep Majmudin di sela memimpin rakor di aula dinas, Kamis, 16 Oktober 2025.
Menurutnya penerapan sistem e-RDKK bagi penerima pupuk subsidi salah satu upaya meningkatkan ketepatan sasaran penyaluran sekaligus meminimalisir penyelewengan. Sistem ini dirasa tepat untuk mengevaluasi distribusi pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan riil para petani.
“Melalui sistem e-RDKK diharapkan tidak terjadi permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi di lapangan. Pupuk harus selalu tersedia setiap petani membutuhkan. Karena pupuk merupakan kebutuhan utama dalam meningkatkan produktivitas pertanian yang dibudidaya petani,” jelasnya.
Ia menyebut tahun 2026 masing-masing petani dapat menebus alokasi pupuk subsidi sesuai data yang terdaftar pada sistem e-RDKK. Sehingga, penginputan data e-RDKK harus akurat supaya alokasi pupuk bisa ditebus oleh petani yang disesuaikan dengan luas lahan pertanian.
