SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Banyaknya bangunan SD dan SMP rusak berat, terutama di pelosok wilayah Kabupaten Sukabumi menyiratkan bahwa pemerintah kurang perhatian terhadap dunia pendidikan yang notabene lingkungan tempat mencerdaskan anak bangsa. Dampaknya proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah kerap terganggu dan menimbulkan kecemasan bagi siswa.
Insiden terbaru, atap ruangan guru SDN 1 Bojongjengkol, di Kampung Cisampih, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampangtengah, ambruk secara tiba-tiba pada Jumat, 19 September 2025, siang. Ruangan guru itu roboh disebabkan konstruksi balok penyangga atap berbahan kayu sudah lapuk di makan usia.
Rencananya, pihak sekolah dibantu masyarakat dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Bojongjengkol akan bergotong royong meratakan bangunan tersebut. Apalagi, ruangan itu sudah hampir setahun tidak digunakan para guru setelah memberikan mata pelajaran kepada siswa.
”Informasi dari pihak sekolah, besok (Minggu) ruangan guru akan dirobohkan. Pertimbangannya, bangunan itu sudah rusak dan khawatir ambruk mendadak,” ujar Babinsa Bojongjengkol, Sertu Rial Susanto, Sabtu, 20 September 2025.
Pihak sekolah, kata Rial, sudah memberikan imbauan kepada seluruh siswa dan tenaga pendidik, termasuk warga sekitar supaya tidak mendekat ke ruangan guru. Bahkan di lokasi juga telah dipasang tanda peringatan larangan masuk ke area bangunan yang atapnya sudah ambruk.
”Memang, kalau tidak dirobohkan bisa mengancam keselamatan orang-orang yang kebetulan sedang berada di sekitar bangunan itu,” jelasnya.