SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Kondisi bangunan SDN Cilimus dan SMPN 5 Satu Atap di Kampung Cilimus, Desa Nanggerang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, rusak berat. Kerusakan kedua bangunan tempat mendidik anak-anak ini terjadi sejak lama. Mirisnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi masih belum peduli terhadap kerusakan sekolah yang berada di pelosok desa ini.
Dari total enam ruang kelas SDN Cilimus, hanya tersisa satu lokal masih bisa digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa. Sementara lima ruang kelas lainnya sudah tak memiliki atap. Sedangkan ruang kelas SMPN 5 Satu Atap berjumlah dua lokal dengan kondisi rangka atap ruang kelas tampak keropos.
Parahnya lagi, jumlah tenaga pendidik di kedua sekolah negeri yang lokasinya berdampingan ini bisa dihitung jari. Terdapat 3 guru aparatur sipil negara (ASN) dan 4 orang lainnya berstatus guru bantu alias tenaga honorer. Namun, mereka tetap mengajar meski bangunan sekolah tidak layak digunakan untuk KBM.
Salah satu tenaga pendidik SDN Cilimus, Habudin, menyebutkan dari jumlah 131 siswa-siswi yang terbagi enam kelas, sebagian melaksanakan KBM di sekolah lain tak jauh dari lokasi SDN Cilimus.
”Pada tahun 2023, atap lima ruang kelas ambruk. Sekarang proses KBM siswa kita bagi tiga kelompok. Dua kelas menumpang belajar di SMPN 5, tiga kelas di Madrasah Diniyah, dan satu kelas lagi belajar di ruangan guru,” ujar Habudin, Kamis, 18 September 2025.
Ia menjelaskan sejak atap bangunan ruang kelas ambruk, belum ada perhatian dari Dinas Pendidikan. Padahal, pihak sekolah sudah melaporkan ke dinas terkait sambil mengusulkan perbaikan. Bahkan utusan dari dinas pernah meninjau kondisi fisik bangunan sekolah.
