“Menginjakan kaki di Palabuhanratu saya menangis. Palabuhanratu mengandung arti tempat bersandar dan Nyi Ratu. Di daerah ini semuanya bisa menyatu mulai dari harapan, welas asih, dan kehidupan,” bebernya.
Ia menyampaikan tiga poin penting sebagai syarat memajukan sektor pariwisata Kabupaten Sukabumi, khususnya Palabuhanratu. Di mana masyarakat harus memiliki budaya, pemimpin punya daya, dan arah pembangunan berwibawa.
“Kalau pariwisata mau maju, ubah tata ruang di Kabupaten Sukabumi. Bupati harus berani melakukan perubahan, jangan mau diiming-iming oleh pengusaha yang punya niat merusak lingkungan dan menjatuhkan wibawa daerah,” tegasnya.
Gubernur mengimbau masyarakat Kabupaten Sukabumi senantiasa menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di daerahnya. Ia berkomitmen akan membangun Palabuhanratu sebagai kota pariwisata seperti Bali. Namun demikian, perubahan penataan ruang dan pelestarian lingkungan harus mulai dikerjakan dari sekarang.
“Palabuhanratu punya laut dan gunung. Laut ibarat ibu dan gunung adalah bapak kita. Jaga laut sebagaimana kita menjaga perempuan. Pun gunung juga harus dijaga dan dilindungi, tidak boleh dirusak. Jangan biarkan Palabuhanratu kehilangan roh dan jati dirinya,” pungkasnya. (adv)
Reporter:Â Bucong Nandi
Editor:Â Rian Munajat