Dijelaskan Desiana, proses pencarian jasad korban terseret arus asal Kecamatan Palabuhanratu ini dimulai sejak kejadian musibah atau pada Minggu, 13 Juli 2025. Setelah jasad ditemukan di hari kedua pascakejadian, pencarian orang hilang yang dilakukan tim SAR gabungan resmi dihentikan.
”Mewakili tim SAR gabungan, kami turut berduka cita atas musibah ini. Kami mengimbau kepada para pengunjung pantai maupun orang tua agar tidak membiarkan anak-anaknya bermain di bibir pantai tanpa didampingi, terutama di kawasan pantai yang cukup rawan kecelakaan laut,” pungkasnya.
Reporter: Bucong
Editor: Hafiz Nurachman









