Keren! Bhabinkamtibmas Desa Karangjaya Sisihkan Gaji Buat Renovasi Musala di Kampung Ciwangun

MUSALA di Kampung Ciwangun, Desa Karagjaya, Kecamatan Gegerbitung, direnovasi dengan biaya mandiri Bhabinkamtibmas. Foto: Iqbal Salim/Magnet Indonesia

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Kampung Ciwangun, Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, tampak jauh dari kesan keramaian suatu perkampungan. Namun, di kampung ini terdapat sebuah musala panggung yang sudah usang dan perlu diperbaiki secara swadaya masyarakat.

‎Melihat kondisi bangunan musala yang menggunakan bahan kayu dan anyaman bambu atau bilik sebagian sudah keropos, seorang dermawan rela merogoh koceknya sendiri untuk merenovasi tempat ibadah bagi warga kampung tersebut.

‎Adalah Bripka Luthfi Herdiansyah. Bintara polisi yang memiliki jabatan sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Desa Karangjaya itu rela hati merenovasi musala berukuran 6×4 meter persegi dengan biaya pribadi. Biayanya diambil dari penghasilan gaji bulanan sebagai aparat kepolisian. Hampir setiap bulan, gajinya disisihkan untuk kebutuhan merenovasi musala.

‎Bripka Luthfi Herdiansyah, menuturkan, memperbaiki musala salah satu bentuk kepedulian di bidang keagamaan. Terlebih, musala panggung di Kampung Ciwangun itu sejak awal dibangun hingga sekarang belum tersentuh perbaikan.

‎”Tempat ibadah ini untuk memenuhi kebutuhan rohani masyarakat sekitar, seperti pengajian dan salat lima waktu,” kata Luthfi, kepada ‪magnetindonesia.co, Sabtu, 17 Mei 2025.

‎Bagi Luthfi, merenovasi musala adalah cita-citanya semenjak jadi anggota polisi. Apalagi, geografis Kampung Ciwangun terkesan jauh dari keramaian dan jalan raya. Bahkan saat menuju kampung itu harus melintasi areal perkebunan warga serta kondisi jalan menanjak dan menurun hanya berlapiskan tanah merah.

‎”Perjalanan menuju ke lokasi berjarak 3 kilometer dan hanya bisa dilewati oleh sepeda motor saja. Mobil nggak bisa masuk. Sepanjang jalan juga hanya dilapisi tanah merah. Kalau turun hujan, jalanan licin,” ucapnya.

‎Sebelum direnovasi, musala masih digunakan untuk salat dan mengaji anak-anak dari kampung setempat. Namun, sebagian bangunannya sudah keropos dan miring serta sebatang bambu menancap ke atap sebagai penyangga.

‎”Merenovasi musala merupakan inisiatif saya. Semoga ini bagian dari ladang ibadah saya yang memberikan manfaat bagi masyarakat di sini,” cetusnya.

‎Selain sebagai tempat ibadah salat dan mengaji, musala juga dimanfaatkan untuk sarana pendidikan agama Islam yang diberi nama Madrasah Bhabinkamtibmas. Tempo pengerjaan musala dan madrasah selama sepekan atau selesai pada Jumat, 9 Mei 2025.

‎Kepala Dusun Ciwangun, Iwan Setiawan, mengapresiasi kepedulian Bhabinkamtibmas Desa Karangjaya yang telah merenovasi musala merangkap madrasah. Keberadaan sarana ibadah dan pendidikan agama ini sangat dibutuhkan warga setempat.

‎”Musala ini sebelumnya tampak kumuh tak terawat. Alhamdulillah, sekarang sudah bagus dan bisa digunakan pengajian rutin ibu-ibu dan anak-anak. Terima kasih pak Bhabinkamtibmas yang telah meluangkan waktu, tenaga, serta mengorbankan sebagian hartanya untuk merenovasi musala di kampung kami,” bebernya.

‎Iwan mengajak pihak lainnya mengikuti jejak Bhabinkamtibmas agar lebih peduli terhadap tempat ibadah satu-satunya di Kampung Ciwangun. Sebab, berbagai fasilitas di musala belum sepenuhnya dibangun, seperti tempat wudhu, MCK, dan sarana air bersih atau pipanisasi.

‎”Pak Bhabinkamtibmas juga memberikan bantuan berupa karpet, sajadah, dan wakaf Alquran. Mudah-mudahan ada pihak-pihak lain yang mendonasikan sebagian hartanya untuk melengkapi fasilitas di musala ini,” pungkasnya.

Reporter: Iqbal Salim
‎Editor: Moechammad Raya MS

BACA JUGA   Pemkab dan Polres Cianjur Semprotkan Disinfektan ke Ruas-ruas Jalan Protokol

Add New Playlist