Soal SMPN 1 Jampangtengah, Bupati: Sebelum Rusak Parah Bisa Gunakan BOP untuk Perbaikan

ATAP SMPN 1 Jampangtengah Kabupaten Sukabumi rusak faktor kurang perhatian dari pemerintah daerah. Foto: Magnet Indonesia/Iqbal

SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengharapkan para kepala sekolah bisa lebih jeli memanfaatkan biaya operasional untuk memperbaiki sedikit demi sedikit bangunan sekolah yang rusak. Keinginan itu sekaligus menyikapi kondisi bangunan SMPN 1 Jampangtengah yang saat ini mengalami rusak berat.

“Bisa saja untuk perbaikan yang kecil-kecil menggunakan BOP (biaya operasional). Jangan sampai yang awalnya rusak ringan karena tak diperbaiki, akhirnya jadi seperti ini (rusak berat),” kata Marwan kepada wartawan, Sabtu, 23 Maret 2024.

Dengan kata lain Marwan mengharapkan kepala sekolah bisa mandiri ketika mendapati terdapat kerusakan pada bangunan. Sebab, ketika bangunan sudah mengalami rusak berat, maka dibutuhkan anggaran yang sangat besar.

BACA JUGA   Innalilahi! Seorang Penumpang Bogor-Palabuhanratu Meninggal Dunia di Dalam Bus

“Saya rasa bisa para kepala sekolah lebih mandiri,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang, mengaku sudah menurunkan tim untuk mengecek kondisi riil di lapangan. Eka mengaku belum mendapat laporan dari tim survei mengenai kondisi SMPN 1 Jampangtengah.

“Mudah-mudahan tidak lama lagi dapat diperoleh informasi,” kata Eka.

Eka menyebutkan melihat kondisi keuangan saat ini, perbaikan SMPN 1 Jampangtengah kemungkinan dilaksanakan pada APBD perubahan 2024. Jika kondisinya darurat, bisa saja ada anggaran yang digeser untuk perbaikan.

“Kalau melihat kondisinya, memang dikategorikan rusak berat. Butuh perbaikan segera. Tapi kita tunggu hasil survei dari tim yang diturunkan ke lokasi,” ungkapnya.

Pemerhati sosial dari Humaniora, Andi Supriyadi, mengaku prihatin dengan kondisi bangunan SMPN 1 Jampangtengah yang mengalami rusak berat. Dia pun mendesak pemerintah daerah segera memperbaikinya.

BACA JUGA   Sempat Berkerumun di Alun-alun Palabuhanratu, Warga Akhirnya Membubarkan Diri saat Ada Patroli

Add New Playlist