“Masyarakat harus berkontribusi memelihara dan merawat jembatan milik bersama yang telah dibangun ini. Sehingga umur teknis bangunan jembatan bisa awet dan bertahan lama,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cikiray, Ateng, menambahkan, jembatan tersebut dibangun hasil swadaya masyarakat pada 2019 dengan beralaskan batang pohon kelapa. Namun, pada Februari 2023, jembatan dilaporkan ambruk akibat diterjang banjir bandang. Atas permohonan masyarakat agar diperbaiki, maka pemerintah desa mengajukan pembangunan jembatan ke pemerintah daerah.
“Alhamdullilah, pemerintah daerah merespons usulan dari kami. Sekarang jembatan sudah dibangun permanen,” pungkasnya. (adv)
Kontributor:Â Anugerah
Editor:Â Rian Munajat









