Komandan Pos Pengamatan TNI Angkatan Laut Palabuhanratu, Lettu Laut (KH) Suhartono, menambahkan penyebab insiden kecelakaan laut yang menimpa Kapal Jaya Berkah itu faktor cuaca ekstrem yang menyelimuti wilayah Perairan Sancang. Faktor lainnya, kata dia, kapal dikemudikan bukan oleh juru mudi (nakhoda), melainkan salah satu ABK yang belum menguasai ilmu pelayaran.
“Nakhoda dan 7 ABK lainnya sedang tertidur. Saat dalam pelayaran menuju Perairan Cilacap, nakhoda diambilalih salah satu ABK yang masih terjaga dari tidurnya. Ketika kapal berada di wilayah Perairan Sancang, terjadi gelombang tinggi. Kami menduga ABK yang mengemudikan kapal itu belum menguasai teknik berlayar, sehingga terjadi insiden ini,” bebernya.
Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan personel TNI AL yang sedang bertugas di wilayah Pantai Cetut Perairan Sancang terkait kecelakaan yang menimpa Kapal Jaya Berkah.
“Tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap ABK yang hilang. Mudah-mudahan mereka secepatnya ditemukan dengan kondisi selamat,” pungkasnya.
Reporter: Agris Suseno
Editor: Bardal