SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Wilayah Perairan Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi dilanda cuaca ekstrem akhir-akhir ini. Hampir setiap hari terjadi gelombang tinggi disertai angin kencang. Kondisi tersebut mengakibatkan para nelayan memilih tak melaut. Mereka memarkirkan perahunya di dermaga ketimbang memaksakan diri mencari ikan karena cukup berisiko.
“Iya, sudah berlangsung hampir 4 hari terakhir tidak melaut,” kata Jepri (36), Kamis (10/12/2020).
Terdapat ratusan nelayan di Palabuhanratu tidak melakukan aktivitas melaut. Jepri mengaku sudah mendapat imbauan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Kabupaten Sukabumi.
“Imbauannya harus menunda aktivitas melaut karena cuaca di tengah laut sedang tidak bersahabat,” tuturnya.
Di tengah kondisi para nelayan yang tidak melaut, mereka memilih mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Rata-rata mereka mencari sampingan sebagai tukang ojek atau memperbaiki perahu.
“Kalau nganggur gimana bisa memenuhi kebutuhan di rumah. Saya pilih nyambi jadi tukang ojek dulu meskipun pendapatan tidak seimbang dengan hasil melaut,” ungkapnya.
Sekretaris DPC HNSI Kabupaten Sukabumi, Ujang Sulaeman, mengatakan jauh-jauh hari HNSI sudah mengimbau para nelayan menunda aktivitas melaut karena kondisi cuaca akhir-akhir ini sedang tidak bersahabat. Nelayan diimbau menahan diri dalam kondisi sekarang.
“Lebih baik berdiam diri saja saat kondisi sekarang. Kami juga selalu memerhatikan perkembangan kondisi cuaca,” jelas Ujang.