Susilowati mengaku setelah terbitnya SK Dirjen PSP Kementan Nomor 491 dan SK Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, jajaran BPP langsung menggelar rapat dengan kelompok tani, distributor dan kios pupuk, serta Muspika Kecamatan Cisaat terkait rencana penggunaan Kartu Tani.
“Saya pribadi bersyukur kalau ada penundaan sementara penggunaannya. Ini untuk menghindari kecemburuan antarpetani. Soalnya, di Kecamatan Cisaat, Kartu Tani baru diterima sebagian petani,” ungkapnya.
Di Kecamatan Cisaat sendiri terdapat 543 orang dari total 1.746 orang petani berdasarkan data usulan bantuan pada 2017. Saat ini baru 73 orang yang sudah menerima Kartu Tani dari 173 kartu yang sudah dicetak pihak Bank Mandiri.
“Insya Allah, minggu depan sebanyak 443 Kartu Tani yang sudah dicetak pihak bank akan dibagikan lagi ke petani,” terang Susilowati.
Menurut dia, pada September 2020 pembelian pupuk subsidi oleh petani relatif sedikit. Tapi permintaan pupuk diprediksi akan meningkat pada musim tanam kedua medio Oktober.
“Secara umum, penundaan penggunaan Kartu Tani ini membuat bingung para pedagang atau kios pupuk subsidi karena belum ada pengumuman resmi dari pemerintah,” tandasnya. (adv)
Kontributor: Yana Suryana
Editor: Hafiz Nurachman