SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Bencana banjir bandang yang menerjang 13 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Senin (21/9/2020) menyisakan tumpukan sampah. Lima hari berlalu sejak bencana itu, tumpukan sampah masih tampak di lokasi, salah satunya di Desa Pasawahan Kecamatan Cicurug yang notabene wilayah paling parah diterjang banjir bandang.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi pun bergerak cepat menangani masalah tumpukan sampah yang dibawa air bah. Setiap hari, DLH mengerahkan 2-3 unit dump truck ke lokasi bencana.
“Jangan sampai sampah di lokasi dibiarkan menumpuk. Karena itu kami kerahkan petugas ke lapangan untuk mengangkut sampah sisa banjir bandang dan dibuang ke TPSA,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Sukabumi, Denis Eriska, Jumat (25/9/2020).
Jenis sampah di lokasi bencana selain plastik, kardus, dan sampah organik juga banyak didapati kasur spring bed, lemari, dan perabotan rumah tangga hanyut terbawa banjir. Sisa sampah itu menumpuk di pinggiran sungai dan pemukiman warga.
Kegiatan pengangkutan sampah direncanakan akan berlangsung hingga Minggu (27/9/2020). Hal itu sesuai hasil koordinasi dan kesepakatan dengan BPBD Kabupaten Sukabumi.
“Rata-rata vulome sampah yang kami buang dari lokasi bencana ke TPSA kisaran 5-7,5 ton per hari,” ucap Denis.
Setiap hari, para petugas kebersihan membersihkan lokasi dari tumpukan sampah sejak pagi hingga sore.
“Pada kejadian bencana ini, kami turut serta membantu membersihkan lingkungan dari sampah yang dibawa banjir. Di lokasi bencana, personel kebersihan berbaur dengan tim relawan lainnya yang sedang melakukan evakuasi harta benda maupun warga terdampak banjir,” ungkap Denis. (adv)