SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Forum Pengusaha dan Pekerja Lokal Palabuhanratu (FPPLP) dan Koalisi Ormas Bersatu (KOB) mendatangi PT Indonesia Power (IP) selaku pengelola PLTU Jabar 2 Palabuhanratu, Selasa (18/2/2020).
Rencana kedatangannya itu ingin menagih tunggakan tagihan pembayaran proyek pembangunan gedung dormitory (asrama) yang dibangun di areal PLTU Jabar 2 Palabuhanratu kepada PT Widya Satria (WS) selaku mainkontraktor. Namun upaya itu batal dilakukan menyusul Polres Sukabumi dan Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi menginisiasi mediasi antara PT IP dengan FPPLP dan KOB.
Berdasarkan informasi, permasalahan bermula ketika ada proyek pembangunan gedung dormitory di area PLTU Jabar 2 Palabuhanratu. PT WS ditunjuk PT IP sebagai mainkontraktor pembangunan gedung dormitory tersebut.
PT WS kemudian bekerja sama dengan subkontraktor lokal yakni CV KMM dan PT Karya Delima Persada (KDP). Namun, saat masih dalam proses pembangunan dormitory pada 2014 lalu itu, terjadi permasalahan pembayaran dari mainkontraktor kepada CV KMM dan PT KDP. Jumlah tagihan kedua subkontraktor kepada PT WS itu mencapai lebih kurang Rp2,1 miliar.
“Hingga saat ini pembayarannya belum ada kejelasan,” jelas Ketua FPPLP dan KOB, M Tahsin Roy.
Kedua belah pihak pernah mengadakan mediasi. Namun hasilnya deadlock karena belum kunjung ada kejelasan pembayaran.
“Permasalahan ini sudah diketahui PT IP pusat di Jakarta,” kata Roy.
Perwakilan pengusaha, Dede Ola, menegaskan mediasi FPPLP bersama KOB ini dilakukan sebagai upaya menuntut hak perusahaan yang merasa dirugikan mainkontraktor pembangunan gedung dormitory PLTU Jabar 2 Palabuhanratu.