SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Tingginya curah hujan beberapa hari terakhir menjadi momok menakutkan bagi warga Kota Sukabumi. Pasalnya, kondisi tersebut berpotensi merebaknya penyakit demam berdarah dengue (DBD).
“Sejak Januari sampai hari ini sudah ada sekiyat 25 permintaan fogging dari masyarakat;” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Lulis Delawati kepada wartawan, Senin (17/2/2020).
Namun, kata Lulis, tak semua permintaan itu bisa direalisasikan. Sebab, Dinkes harus melakukan penyelidikan epideminologi di lokasi yang dimintakan masyarakat. Satu di antaranya, di lokasi harus ditemukan dulu kasus positif DBD.
“Tidak semudah itu melaksanakan fogging. Kita juga harus berkoordinasi dengan pihak kelurahan, kecamatan, dan puskesmas setempat,” jelas Lulis.
Sebetulnya, sebut Lulis, fogging bukan solusi memberantas jentik nyamuk aedes aegypti penyebab DBD. Hal sederhana bisa dilakukan dengan melakukan gerakan 3M Plus yakni menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum dan toren air, serta mengubur.
“Untuk DBD sendiri, selama Januari tahun ini dan tahun lalu tidak ada peningkatan. Jumlahnya sebanyak 125 kasus,” pungkas Lulis.
Kontributor: Rizky Miftah
Editor: Medi Ardiansyah