Royani mengaku nilai hasil uji kompetensi yang diterimanya sangat mengecewakan. Padahal soal uji kompetensi tulis dan wawancara ia jawab begitu gamblang sesuai yang dipelajarinya. Seperti UU Nomor 6/2014 tentang Desa, undang-undang pertanahan, maupun narkoba.
“Saya menduga ada kejanggalan dan agak aneh. Panitia tingkat kabupaten harus menjelaskannya. Jangan sampai kejadian ini bisa menghambat proses tahapan Pilkades selanjutnya,” ungkap Royani.
Sekretaris Dinas PMD Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang Nugraha, menjelaskan penetapan hasil uji kompetensi balon kades ranahnya berada di tim penguji terdiri dari akademisi STISIP Widyapuri Mandiri. Panitia Pilkades tingkat kabupaten sudah bekerja sesuai kewenangan.
Baca Juga:Â Balon Kades di Kabupaten Sukabumi Mulai Jalani Tes Kesehatan dan Narkoba
“Kami tidak punya salinan hasil uji kompetensi. Tapi kami akan fasilitasi balon kades yang merasa dirugikan untuk bertemu tim panitia dari STISIP Widyapuri Mandiri,” kata Eka.
Sementara Ketua Panitia Pilkades tingkat Desa Talaga Murni, Asep Haryanto, menambahkan telah memfasilitasi balon kades yang gugur pada tahapan uji kompetensi untuk bertemu dengan panitia penyelenggara maupun Panitia Pilkades tingkat kabupaten. Fasilitasi itu dilakukan sejak Selasa (22/10/2019) hingga saat ini.
“Sehari setelah hasil uji kompetensi dibagikan, mereka yang tak puas kami fasilitasi di kantor desa dan kecamatan. Namun waktu itu balon kades yang gagal di tahapan uji kompetensi minta difasilitasi ke tingkat kabupaten,” tuturnya.
