<strong>SUKABUMI</strong> | <strong>MAGNETINDONESIA.CO</strong> - DPRD Kabupaten Sukabumi mengapresiasi aksi demo warga tergabung Forum Warga Terdampak Bangkit (FWTB) Jampang Peduli Lingkungan, Senin (14/10/2019). Aksi yang merupakan penyampaian aspirasi terkait aktivitas peledakan di PT Tambang Semen Sukabumi itu lantaran tak sedikit warga yang terdampak. "Demo itu diatur dalam undang-undang sebagai bentuk penyampaian aspirasi. Demo ini juga lantaran dipicu banyak warga yang terdampak saat dilakukan aktivitas peledakan," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kabupaten Sukabumi, Badri Suhendi. <strong>Baca juga</strong>: <a href="https://www.magnetindonesia.co/?p=17421">Demo ke DPRD, Warga Leuwidinding Minta Aktivitas Blasting di PT TSS Dihentikan</a> Beberapa hal yang menjadi aspirasi masyarakat di antaranya pencemaran atau polusi udara, kebisingan, tembok rumah retak, dan hilangnya mata pencaharian masyarakat. "Belum lagi hilangnya cagar budaya Gunung Guha. Kami akan tindak lanjuti aspirasi ini," tegas Badri. <strong>Baca juga</strong>: <a href="https://www.magnetindonesia.co/?p=17355"> Hadapi Hujan, Warga Gang Lumbung Curhat Soal Drainase Mampet ke Anggota DPRD</a> Namun semua aspirasi itu perlu dikroscek karena pada prinsipnya DPRD tidak bisa jika mendengar dari satu pihak. Karena itu, perlu konfirmasi juga dari pihak PT SCG dan PT TSS. "Kami perlu mengklarifikasi lagi. Masyarakat tadi menyampaikan terkait Amdal yang diduga tidak lengkap, tidak ada persetujuan dari masyarakat. Tapi intinya, kami harus memproses secara benar. Apakah perusahaan itu sudah menempuh proses perizinan dengan benar, kita belum tahu," tandasnya. Dalam permasalahan itu DPRD ada di tengah-tengah. Harus dicari win-win solution dari permasalahan tersebut. (<strong>adv</strong>)<!--nextpage--> <strong>Kontributor</strong>: <a href="http://www.magnetindonesia.co">Endi Nasrulah</a> <strong>Editor</strong>: <a href="http://www.magnetindonesia.co">Hafiz Nurachman</a>