SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Ratusan ayam ternak di Kampung/Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, mengalami mati mendadak. Diduga ayam ternak itu diserang penyakit tetelo atau Newcastle Disease (ND) sejak tiga pekan terakhir.
Berdasarkan informasi, setiap hari sekitar 30 sampai 100 ekor ayam berumur 25 hari mati mendadak. Kondisi tersebut dipicu kondisi cuaca dengan intensitas curah hujan tinggi.
“Lumayan cukup banyak yang mati. Di setiap kandang ada yang mati terkena tetelo,” ujar pengusaha ternak ayam di Kampung Cijangkar, Enasrudin Nasihin (41), kepada magnetindonesia.co, Rabu (23/1/2019).
Enasrudin mengaku memiliki 6 kandang. Per kandang diisi sekitar 1.000 ekor ayam. Dalam kondisi sekarang ia mengalami kerugian cukup besar karena ayam yang mati mendadak per hari bisa mencapai 180 ekor.
“Memang penyakit ini datangnya saat musim penghujan saja. Diberi vaksin dan obat-obatan sering, namun saya tetap merasa resah karena pastinya mengalami kerugian besar atas kematian mendadak ayam-ayam di kandang saya ini,” tuturnya.
Kondisi serupa terjadi pada peternak ayam di Kota Sukabumi. Ujang (34), peternak ayam potong dari Kelurahan Nenggeng, Kecamatan Baros, mengaku kematian ayam mendadak di musim penghujan ini sudah tak aneh lagi.
“Kalau saya memvaksin ayam. Kandang ayam selalu kami jaga kebersihannya,” ucapnya.
Tapi meskipun sudah divaksin, masih saja ada ayam ternaknya yang mati.
“Tapi jumlahnya sedikit,” sebutnya.