JAKARTA | MAGNETINDONESIA.CO – Mantan narapidana teroris Yudi Zulfahri menilai, kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) akan semakin kuat jika pimpinan mereka, Aman Abdurrahman dihukum mati. Sebab, kata dia, Aman merupakan ideolog utama kelompok teroris yang berbaiat ke ISIS itu.
“Beda kasus kalau beliau bukan ideolog utama,” ujar Yudi saat dihubungi Tempo pada Jumat, 22 Juni 2018.
Bekas murid Aman Abdurrahman ini mengatakan kelompok JAD ini akan semakin keras dan kuat jika Aman dihukum mati. Menurut dia, Aman adalah kunci deradikalisasi paham kelompok JAD. “Kalau dia mati, akan dipatenkan ideologi-nya. Ideologinya semakin kuat, malah bisa makin blunder kalau saya lihat,” ujar Yudi.
Yudi merupakan alumni STPDN (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri) dan bekerja sebagai PNS di Baitul Mal Kota Banda Aceh. Ia memutuskan bergabung dengan kelompok teroris setelah mendapat doktrin dari pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Aman Abdurrahman.
Yudi ditangkap pada 2010, di kawasan pegunungan Jali, Kecamatan Jantho, Kabupaten Aceh Besar. Ketika ditangkap itu, dia telah empat tahun mendapat doktrin dan mengikuti pelatihan militer di Aceh.
Di dalam penjara, ia menjalani proses deradikalisasi dibantu oleh terpidana terorisme yang sudah lebih dulu sadar selama lima tahun. Setelah bebas dari penjara, Yudi aktif bekerja di sebuah yayasan dan membuat seminar-seminar di kampus untuk pencegahan radikalisme.
Hari ini, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Aman Abdurrahman dengan hukuman mati. Sebelumnya, Aman pernah dipidana karena berperan sentral dalam serangan terorisme sepanjang 2016-2017 di Tanah Air.