SUKABUMI | MAGNETINDONESIA.CO – Raisalman (9), patut menjadi contoh bagi pelajar lainnya yang memiliki kesempurnaan secara fisik. Di tengah keterbatasan fisik yang dialaminya, pelajar Madrasah Ibtidaiyah milik Yayasan Nurul Quran di Kampung Ciputat, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, ini tetap bersemangat menimba ilmu.
Meskipun hanya memiliki satu kaki, setiap hari Raisalman bolak-balik berjalan kaki sekitar 1 kilometer dari rumahnya menuju ke sekolah, pun sebaliknya. Semangat Raisalman itu tak terlepas cita-citanya kelak ingin menjadi seorang guru.
“Keterbatasan fisik yang dialami Salman (Raisalman) memang sejak lahir. Anak saya hanya memiliki satu kaki. Kaki yang sebelah kanannya hanya sampai lutut,” kata Titih (49), ibunda Raisalman ditemui di rumahnya, Rabu (13/11/2019).
(Baca Juga:Â Sudah 6 Hari Warga Penyandang Disabilitas Asal Jampangkulon Dikabarkan Hilang)
Awalnya, ungkap Titih, bagian kaki kanan anaknya terdapat benjolan cukup besar. Sempat pecah benjolan itu, kemudian muncul lagi.
Kisah Raisalman dan keluarganya memang cukup ironis. Di tengah keterbatasan, orang tua Raisalman yang merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara itu meninggal dunia. Sehingga, hanya Titih yang harus berjibaku memenuhi kebutuhan keluarganya.
(Baca Juga:Â Personel Damkar Beri Kejutan Anak Disabilitas yang Bercita-cita Ingin Jadi Petugas Pemadam Kebakaran)
“Suami saya meninggal setahun lalu. Untuk kebutuhan hidup, saya mengandalkan penghasilan kuli di rumah tetangga,” jelasnya.
Banting tulang yang dilakukan Titih tak lain agar bisa membesarkan anak-anaknya. Apalagi Raisalman memiliki cita-cita ingin menjadi seorang guru.
